Kebudayaan manakah yang saya sukai? Jawaban saya adalah kebudaayan Bali.
Mengapa saya menyukai kebudayaan Bali? Karena di Bali masih sangat kental aroma kebudayaan Hindunya, didalam agama Hindu ada yang namanya hari raya nyepi yang rangkaiannya seperti berikut :
1. Tawur, Pengrupukan, dan Melasti.
Sehari sebelum Nyepi, umat Hindu melaksanakan upacara Butha Yadnya di perempatan jalan dan lingkungan rumah masing-masing, dengan mengambil salah satu dari jenis-jenis "Caru" menurut kemampuannya.
Tawur atau pecaruan sendiri merupakan penyucian/pemarisudha Bhuta Kala, dan segala 'leteh' (kotor), semoga musnah semuanya.
Setalah mecaru dilanjutkan dengan upacara pengerupukan, yaitu : menyebarkan nasi tawur, mengobori-obori rumah dan seluruh pekarangan,
Khusus di Bali, pada pengrupukan ini biasanya dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh yang merupakan perwujudan Bhuta Kala yang diarak keliling lingkungan, dan kemudian dibakar. Tujuannya yaitu mengusir Bhuta Kala dari lingkungan sekitar.
Selanjutnya dilakukan Melasti yaitu menghanyutkan segala leteh (kotor) ke laut, serta menyucikan "pretima". Dilakukan di laut, karena laut dianggap sebagai sumber Tirtha Amertha (Dewa Ruci, dan Pemuteran Mandaragiri).
2. Nyepi
Keesoka harinya, tibalah Hari Raya Nyepi. Pada hari ini dilakukan puasa/peberatan Nyepi yang disebut Catur Beratha Penyepian dan terdiri dari; amati geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Beratha ini dilakukan sejak sebelum matahari terbit.
3. Ngembak Geni
Terakhir dari perayaan Hari Raya Nyepi adalah hari Ngembak Geni yang jatuh pada tangal ping pisan (1) sasih kedasa (X). Pada hari Inilah tahun baru Caka tersebut dimulai. Umat Hindu bersilahturahmi dengan keluarga besar dan tetangga, saling maaf memaafkan (ksama), satu sama lain.
Budaya seperti inilah yang saya bangga-banggakan, karena dengan keunikan budaya seperti ini Bali mempunyai daya tariknya tersendiri selain daya tarik dari pantainya. Dengan inilah wisatawan domestik dan nondomestik berdatangan ke Bali.
Sumber:http://www.balichemist.com/infokes/budaya_bali.html